Dalam aksinya massa pengunjuk rasa melakukan orasi-orasi dan menyampaikan pernyataan sikapnya yang berupa:
1. Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur harus bersedia transparan dalam penggunaan 185 Milyar APBD 2012 untuk pembelian buku perpustakaan.
2. Meminta bapak Walikota Jakarta Timur menyikapi aspirasi dan tuntutan LSM.
3. Meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencabut surat Ke Kasudin yang pernah diberikan tembusan kepada KN-LSM Indonesia.
4. Meminta kepada Kejati DKI Jakarta melakukan penyelidikan akan dugaan penyimpangan tersebut.
Massa pengunjuk rasa selain melakukan orasi-orasi di depan halaman kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta mereka juga menggelar spanduk yang bertuliskan:
”Proyek untuk pengadaan dinas Se-DKI 1,4 T di mark up dan fiktif tangkap Sudin Se-DKI”, ”Apakah Walikota Jakarta Timur tau adanya koruptor-koruptor di Sudin DIK DAS Jakarta Timur” dan ” Copot Kepala dinas pendidikan DKI Jakarta”.
Selanjutnya pada pukul 11.30 s/d 12.15 wib 10 (sepuluh) perwakilan pengunjuk rasa menyerahkan dokumen pelaporan dugaan korupsi, yakni: Sdr. Thomson Sirait, Ronaldi, Reagen Manik, Udin Lamata, Nasib Marpaung, Ir Tohon Purba, Yusfen Manalu, Bona dan Philip Sitorus, mereka diterima oleh bpk. Bambang Purwanto selaku Ka Subag Umum Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta berjanji akan menindak bahkan memberikan sanksi kepada Ka Sudin yang terbukti telah menyelewengkan dana APBD tersebut.
Kemudian pada pukul 12.25 wib massa pengunjuk rasa membubarkan diri dari kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan aman dan tertib.
Dilakukan pengamanan dari Polres Metro Jakarta-Selatan dan Polsek Metro Setiabudi, sebagai Ka Pam Obye Wakapolsek Metro Setiabudi Kompol Wardin Palada.
0 komentar:
Posting Komentar